Minggu, 27 Februari 2011

Everyman has own path

Setiap manusia memiliki jalan dan takdirnya masing-masing. Mulai dari ia dilahirkan, sampai ia di makamkan, akan selalu ada status yang mengikutinya.

Ketika ia dilahirkan, ia mulai mendaptkan status. Anak presiden, anak pengemis, anak orang kaya, anak orang miskin, anak pemimpin agama, anak pelacur, anak pencuri, dan lain-lain. Status lahir biasanya bawaan dari status orang tua. Untuk status ini, setiap orang (AFAIK) tidak dapat berkelit atau menolak ataupun memilih, hanya dapat pasrah menerima. Kalau bagus, puji Tuhan, kalau jelek, ya sudahlah... (Bondan feat fade to black).

Beranjak tumbuh memasuki masa sekolah, seorang anak mulai mendapatkan status berdasarkan diri sendiri (walau status orang tua tetap melekat). Anak pintar, anak bodoh, anak rajin, anak malas, anak aktif, anak pemurung, dan masih banyak lagi. Di saat ini kita bisa melihat tabiat/ karakter dari masing-masing anak, karena predikat-predikat ini terbentuk dari karakter anak dan juga didikan orang tuanya.

ketika semakin dewasapun, kita mulai mendapatkan predikat-predikat atau status dari hasil prestasi kita, namun status yang kita punya sebelumnya tidaklah hilang. mungkin kita sebagai anak dari orang tidak berada, di sekolahan terkenal sebagai anak yang nakal, prestasi belajarpun tidak menonjol, dan juga kita tidak pernah mendapatkan prestasi lainnya yang dapat kita banggakan, maka status kita akan menjadi anak orang miskin yang nakal. Namun ketika suatu saat, kita mampu meningkatkan kehidupan kita, entah dengan usaha ataupun pekerjaan, maka status kita akan berubah, menjadi orang yang sukses. Namun status masa lalu tetap melekat dan tidak hilang, hanya berubah atau dilengkapi, menjadi... dulunya anak orang miskin, nakal lagi, sekarang ternyata dia bisa sukses.

Setiap manusia memiliki jalan dan takdirnya masing-masing. Kita sebagai manusia tentunya ingin mendapatkan takdir yang baik, tapi semuanya adalah takdir, manusia hanya bisa berusaha sekuat tenaga, dan kemampuannya, balik lagi, ada penguasa yang tak terlihat yang mengatur semua kehidupan kita yang sering kita sebut Takdir. siapakah Takdir? tidak lain lagi adalah Tuhan sendiri yang memberikan berkat dan anugerahnya bagi setiap kita.

Jadi berusahalah sekuat tenaga semaksimal mungkin, setelah itu... berserah kepada Dia sang pemegang takdir manusia.^^

quote: still live??? it means you still have chance, love n people who cares to you!!!

Sabtu, 05 Februari 2011

Dilema

Setiap orang di dunia ini pasti pernah merasakan hal ini. bahkan bayi yang baru lahir pun mungkin merasakan hal ini, itu sebabnya setiap bayi yang lahir pastilah menangis, karena dilema. ketika dia berada di zona nyaman (perut sang ibu) dia harus keluar untuk menghadapi dunia yang sama sekali baru baginya.



Di dunia yang baru, mungkinpekerjaan baru, tempat tinnggal yang baru, pekerjaan barum atau apapun yang berhubungan dengan masalah-masalah baru, setiap kita pasti mengalami ketakutan, kebinggungan dan akhirnya adalah dilema.



Di tempat yang baru, kita merasakan ketakutanakan beberapa hal seperti, apakah kita akan nyaman dengan tempat yang baru, bagaimana kita mencapai suatu tempat dari tempat tinggal kita yang baru, dan ini dapat membuat kita menjadi binggung. Binggungbagaimna kita dapat merasa nyaman, binggung jalan mana yang terbaik yang harus kita tempuh untuk mencapai suatu tempat. Dan akhirnya, ketika kita sulit menemukan pemecahan setiap permasalahan kita, kita akan menghadapi yang namanya dilema.



Bagaimana dilema dalam kehidupan kita senndiri? seberapa sering kita menghadapi dilema dalam kehidupan kita?



Saya sendiri menyimpulkan, ketika kita dihadapkan permasalahan atuapun pilihan, dan jika pada saat itu keyakinan kita goyah, maka dilema akan muncul dalam hidup kita.



Orang yang memiliki keyakinan diri tinggi kan jarang sekali menghadapi dilema. Mereka tahu kemampuan mereka, target mereka, penncapaian apa yang mereka inginkan dalam kehidupan mereka. Dengan bekal itu semua, ini yang memudahkan mereka untuk mengambil keputusan-keputusan dalam hidupnya.



Dilema tidak dapat dihindari, tetapi kita dapat mempersingkat masa-masa dilema kita dengan menambah keyakinan pada diri kita. Mencari apa target tujuan idup kita, mencari tahu seberapa besar kemampuan kita, dan juga lebih mengenal diri kita sendiri.

Dilema sangat melelahkan, namun ketika kita dapat mengambil keputusan yang tepat dalam hidup kita, saat itulah kita akan merasakan kesempurnaan dalm hidup kita.